Keliling Indonesia memang membutuhkan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit. Namun jika ingin, Anda cukup liburan ke TMII dan bayar Rp 10 ribu saja.
Anda ingin travelling keliling Indonesia tetapi terkendala biaya? Tenang, ada solusi untuk mengatasi kegalauan itu. Jika untuk keliling Indonesia perlu biaya sekitar puluhun juta rupiah bahkan ratusan juta, silakan memilih alternatif untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah.
Kenapa harus TMII? Karena TMII menyediakan miniatur yang mewakili sejarah, budaya maupun nilai-nilai luhur yang ada di Indonesia. Berkunjung ke TMII sama dengan bekeliling ke Indonesia dalam lingkup kecil.
TMII menyediakan tempat rekreasi yang dikemas dalam segi budaya dan ilmu. Jadi selain berwisata berkunjung ke TMII sekaligus merasakan sisi edukasi tempat ini. Untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000 untuk tiket masuk.
Dengan harga segitu Anda bisa mengunjungi 33 anjungan yang mewakili 34 provinsi yang ada di Indonesia (Kaltara menyatu dengan Kaltim). Jika ingin mengunjungi wahana lain seperti 12 museum dan 17 taman flora dan fauna, Anda diharuskan untuk membayar tiket masuk museum yang kisarannya sekitar Rp 10.000.
“Indonesia yang pluralistik diabadikan dalam satu miniatur bernama Taman Mini Indonseia Indah. Jika wisata di Jakarta kebanyakan lebih terkesan modern dan hanya bertujuan untuk refreshing, lain halnya di TMII. Di sini lebih bertujuan untuk lebih mendidik, mengembangkan, mengenal dan melesatarikan kearifan budaya Indonesia," begitu kata bapak Jaya Purna Wijaya selaku manajer manajemen Informasi di TMII.
Saya baru pertama kali mengunjungi TMII, itu pun berkat sebuah workshop menulis yang diadakan oleh detikTravel pada minggu 24 Januari 2016. Meskipun ini merupakan kali pertama menginjakkan kaki di wisata yang sudah berumur 45 tahun ini, saya merasa semua wahana yang ada di TMII akan mengajarkan falsafah kehidupan dan seni budaya yang ada di Indonesia.
Bersama dengan rekan-rekan d’Traveller, yaitu komunitas detik forum khusus yang suka traveling. Saya berkesempatan mengunjungi Taman Budaya Tionghoa, sebuah anjungan yang menegaskan bahwa etnik Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia.
Taman Budaya Tionghoa menampilkan beberapa kebudayaan Tionghoa yang memang tidak bisa kita lepaskan dengan terbentuknya NKRI. Semisal Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa & Jawa Bersatu Melawan Penjajahan VOC.
Nampak nyata terlihat dari patung ilustrasi itu, peran serta masyarakat Tionghoa melawan penjajah VOC bersatu padu dengan rakyat Indonesia. Jejak sejarah dan peran masyarakat tionghoa di Indonesia diperjelas dengan berdirinya museum Cheng Ho dan Museum Hakka yang masih berada di lingkup Taman Budaya Tionghoa.
Di dalam museum terdapat banyak koleksi benda bersejerah seperti baju khas Tionghoa, guci, barongsai, dan beberapa artifak dan foto tokoh Tionghoa yang berpengaruh terhadap kemajuan Indonesia. Benda-benda yang ada menggambarkan betapa indahnya akulturasi budaya Tionghoa dengan etnik lain yang ada di Indosesia.
Selain itu, banyak ditampilkan patung-patung legenda sesuai cerita etnik Tionghoa seperti patung kera sakti, patung legenda sampek engtay, Taman 12 Shio yang menampilkan 12 shio sesuai kepercayaan orang Tionghoa, patung khong hu cu dan patung Laksamana Cheng Ho. Di tengah-tengah taman budaya tionghoa terdapat sebuah danau yang cukup indah dan terdapat perahu untuk berlayar mengelilingi danau itu
Nah, untuk wahana yang terbaru di TMII adalah wahana Among Putro Sky World. Sebuah wahana yang mengenalkan kita dengan planet dan lingkup astronomi yang ada di jagat raya. Nama wahana sendiri diambil dari perpaduan dua bahasa, yakni Among Putro yang berarti mengasuh anak laki-laki (berasal dari Bahasa jawa) dan Sky world yang berarti dunia luar angkasa.
Wahana ini belum rampung 100%, sekarang masih dalam lingkup kecil dan bangunan aslinya masih dalam pengerjaan dan ditargetkan selesai pada April 2016 sekaligus perayaan hari ulang tahun TMII yang ke 46.
Dalam wahana Sky World kita dapat menikmati 3 sajian. Pertama ada exhibition room space center. Di sini kita akan dikenalkan pengetahuan umum astronomi yang meliputi sejarah astronomi, dampak pergerakan benda luar angkasa terhadap kehidupan, tokoh-tokoh astonom dan beberapa roket yang pernah diluncurkan.
Selanjutnya kita bisa narsis di photo 3D Booth sambil bergaya dan memakai kostum luar angkasa yang telah disediakan layaknya seorang astronot yang sedang bertugas mendarat di planet lain. Terakhir kita bisa melihat alam jagat raya melalui simulasi mini planetarium digital.
Atap bangunan mini planetarium ini berbentuk setengah lingkaran seperti bangunan yang digunakan untuk mengamati benda langit. Pengunjung diharuskan menikmati sajian fenomena dan beberapa benda luar angkasa di dalam mini planetarium sambil berbaring.
Kita akan melihat secara nyata ke-8 planet, satelit dan fakta-fakta yang ada. Tidak ketinggalan proses pembentukan bintang dan komet yang bisa kita saksikan sembari mendengar penjelasan dari pemandu di mini planetarium digital.
Karena luas dari TMII lumayan besar, yakni 150 ha. Maka tips bagi Anda supaya bisa mengeksplorasi wahana yang ada. Silakan untuk menggunakan sarana transportasi yang ada di TMII, seperti titihan samirono (monorel), kereta gantung yang dapat melihat keindahan sekitar TMII dari atas, bus wisata keliling dengan tarif Rp 5.000 rupiah atau bisa berolah raga dengan mengayuh sepeda yang bisa disewa di sekitar TMII.
Anda ingin travelling keliling Indonesia tetapi terkendala biaya? Tenang, ada solusi untuk mengatasi kegalauan itu. Jika untuk keliling Indonesia perlu biaya sekitar puluhun juta rupiah bahkan ratusan juta, silakan memilih alternatif untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah.
Kenapa harus TMII? Karena TMII menyediakan miniatur yang mewakili sejarah, budaya maupun nilai-nilai luhur yang ada di Indonesia. Berkunjung ke TMII sama dengan bekeliling ke Indonesia dalam lingkup kecil.
TMII menyediakan tempat rekreasi yang dikemas dalam segi budaya dan ilmu. Jadi selain berwisata berkunjung ke TMII sekaligus merasakan sisi edukasi tempat ini. Untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000 untuk tiket masuk.
Dengan harga segitu Anda bisa mengunjungi 33 anjungan yang mewakili 34 provinsi yang ada di Indonesia (Kaltara menyatu dengan Kaltim). Jika ingin mengunjungi wahana lain seperti 12 museum dan 17 taman flora dan fauna, Anda diharuskan untuk membayar tiket masuk museum yang kisarannya sekitar Rp 10.000.
“Indonesia yang pluralistik diabadikan dalam satu miniatur bernama Taman Mini Indonseia Indah. Jika wisata di Jakarta kebanyakan lebih terkesan modern dan hanya bertujuan untuk refreshing, lain halnya di TMII. Di sini lebih bertujuan untuk lebih mendidik, mengembangkan, mengenal dan melesatarikan kearifan budaya Indonesia," begitu kata bapak Jaya Purna Wijaya selaku manajer manajemen Informasi di TMII.
Saya baru pertama kali mengunjungi TMII, itu pun berkat sebuah workshop menulis yang diadakan oleh detikTravel pada minggu 24 Januari 2016. Meskipun ini merupakan kali pertama menginjakkan kaki di wisata yang sudah berumur 45 tahun ini, saya merasa semua wahana yang ada di TMII akan mengajarkan falsafah kehidupan dan seni budaya yang ada di Indonesia.
Bersama dengan rekan-rekan d’Traveller, yaitu komunitas detik forum khusus yang suka traveling. Saya berkesempatan mengunjungi Taman Budaya Tionghoa, sebuah anjungan yang menegaskan bahwa etnik Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia.
Taman Budaya Tionghoa menampilkan beberapa kebudayaan Tionghoa yang memang tidak bisa kita lepaskan dengan terbentuknya NKRI. Semisal Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa & Jawa Bersatu Melawan Penjajahan VOC.
Nampak nyata terlihat dari patung ilustrasi itu, peran serta masyarakat Tionghoa melawan penjajah VOC bersatu padu dengan rakyat Indonesia. Jejak sejarah dan peran masyarakat tionghoa di Indonesia diperjelas dengan berdirinya museum Cheng Ho dan Museum Hakka yang masih berada di lingkup Taman Budaya Tionghoa.
Di dalam museum terdapat banyak koleksi benda bersejerah seperti baju khas Tionghoa, guci, barongsai, dan beberapa artifak dan foto tokoh Tionghoa yang berpengaruh terhadap kemajuan Indonesia. Benda-benda yang ada menggambarkan betapa indahnya akulturasi budaya Tionghoa dengan etnik lain yang ada di Indosesia.
Selain itu, banyak ditampilkan patung-patung legenda sesuai cerita etnik Tionghoa seperti patung kera sakti, patung legenda sampek engtay, Taman 12 Shio yang menampilkan 12 shio sesuai kepercayaan orang Tionghoa, patung khong hu cu dan patung Laksamana Cheng Ho. Di tengah-tengah taman budaya tionghoa terdapat sebuah danau yang cukup indah dan terdapat perahu untuk berlayar mengelilingi danau itu
Nah, untuk wahana yang terbaru di TMII adalah wahana Among Putro Sky World. Sebuah wahana yang mengenalkan kita dengan planet dan lingkup astronomi yang ada di jagat raya. Nama wahana sendiri diambil dari perpaduan dua bahasa, yakni Among Putro yang berarti mengasuh anak laki-laki (berasal dari Bahasa jawa) dan Sky world yang berarti dunia luar angkasa.
Wahana ini belum rampung 100%, sekarang masih dalam lingkup kecil dan bangunan aslinya masih dalam pengerjaan dan ditargetkan selesai pada April 2016 sekaligus perayaan hari ulang tahun TMII yang ke 46.
Dalam wahana Sky World kita dapat menikmati 3 sajian. Pertama ada exhibition room space center. Di sini kita akan dikenalkan pengetahuan umum astronomi yang meliputi sejarah astronomi, dampak pergerakan benda luar angkasa terhadap kehidupan, tokoh-tokoh astonom dan beberapa roket yang pernah diluncurkan.
Selanjutnya kita bisa narsis di photo 3D Booth sambil bergaya dan memakai kostum luar angkasa yang telah disediakan layaknya seorang astronot yang sedang bertugas mendarat di planet lain. Terakhir kita bisa melihat alam jagat raya melalui simulasi mini planetarium digital.
Atap bangunan mini planetarium ini berbentuk setengah lingkaran seperti bangunan yang digunakan untuk mengamati benda langit. Pengunjung diharuskan menikmati sajian fenomena dan beberapa benda luar angkasa di dalam mini planetarium sambil berbaring.
Kita akan melihat secara nyata ke-8 planet, satelit dan fakta-fakta yang ada. Tidak ketinggalan proses pembentukan bintang dan komet yang bisa kita saksikan sembari mendengar penjelasan dari pemandu di mini planetarium digital.
Karena luas dari TMII lumayan besar, yakni 150 ha. Maka tips bagi Anda supaya bisa mengeksplorasi wahana yang ada. Silakan untuk menggunakan sarana transportasi yang ada di TMII, seperti titihan samirono (monorel), kereta gantung yang dapat melihat keindahan sekitar TMII dari atas, bus wisata keliling dengan tarif Rp 5.000 rupiah atau bisa berolah raga dengan mengayuh sepeda yang bisa disewa di sekitar TMII.
Comments
Post a Comment